Five Nights At Freedy's (Episode 10)


Penulis: Scott Cawthon


KRIIING

KRIIING

KRIIING

Lamunan Mike buyar karena dering telepon itu.

"Hallo, hallo? Hey, kau hebat! Kebanyakan orang tidak bertahan selama ini. Maksudku, kau tahu, mereka biasanya beralih ke hal-hal lain sekarang. Aku tidak menyiratkan bahwa mereka meninggal. B-bu-bukan itu yang saya maksudkan. Uh, toh saya lebih baik tidak menyia-nyiakan waktumu. Malam ini akan menjadi malam sesungguhnya,"

Mike teringat apa yang dikatakan Manajernya.

"Uh... Hei, dengar, saya punya ide: jika kau kebetulan tertangkap dan ingin menghindari dimasukkan ke dalam Freddy, uhh, cobalah berpura-pura mati! Kau tahu, lemas. Lalu ada kemungkinan bahwa, uh, mungkin mereka akan berpikir bahwa kau adalah kostum yang kosong sebagai gantinya. Kemudian lagi jika mereka berpikir kau ini kostum yang kosong, mereka mungkin mencoba untuk... Memasukan kerangka logam ke dalam dirimu. Aku bertanya-tanya bagaimana hal itu akan bekerja. Ya, lupakan itu. Lebih baik hanya tidak tertangkap oleh mereka,"

"Hm, cukup mengerikan," komentar Mike sambil menyeruput kopinya.

"Um... Ok, aku akan meninggalkanmu untuk itu. Sampai jumpa lain kali,"

"Orang aneh," timpalnya.

Mike masih memikirkan apa yang diceritakan atasannya itu. Belum semua ia ceritakan karena jam kerjanya harus dimulai dan Manajer harus pulang. Dari rasa ketakutan sang Manajer, insting Mike sejak awal bekerja memang tidak salah. Lalu pesan-pesan dari telepon barusan juga membenarkan hal itu.

Jam satu. Mike sudah berkali-kali melihat Pirate Cove dan Show Stage. Terkadang melihat Backstage. Matanya sudah terbiasa melihat hal menyeramkan, seperti wajah Bonnie yang benar-benar dekat dengan kamera di Backstage, matanya yang hitam pekat menyisakan sedikit cahaya di tengahnya. Mike sungguh tidak menyukai Bonnie. Kelinci ungu itu seakan suka melompat ke mana-mana.

Lalu wajah Chica yang selalu menatap kamera di manapun ia berada. "Ayam yang narsis," Mike menjulukinya demikian.

"Da da dam dam dam dadam dam dum dididum dumdum dididum,"

Mike sedikit kaget karena Foxy bernyanyi tiba-tiba.

"Dam dam dididam dam dam dam dididam dam dam dam dam,"

Suaranya nyaring saat kameranya melihat Pirate Cove. Mike menatap sepasang mata yang mengintip keluar itu. Mata Foxy, dan wajahnya sedikit terlihat dibalik tirai.

Beberapa menit kemudian, Foxy sudah berubah posisi. Setengah badannya keluar dari tirai ungu itu. "Hm, apa dia akan menuju kemari?" gumam Mike.

Mike sengaja diam sebentar lalu melihat Pirate Cove lagi. Foxy sudah sepenuhnya keluar dari tirai itu. "Kepalanya—kenapa begitu?" Mike heran melihat kepala Foxy yang terlalu miring itu. Mike mencoba menirukan posisi itu. "A-aduh-duh!"

Tentu, lehernya sakit. "Foxy penggemar Shaf*, ya?" Mike bercanda lalu menyalakan lampu kiri-kanannya. Aman.

"Kemana dia!?" Mike panik, melihat Foxy sudah tidak ada di depan 'rumah'-nya itu dan papan di depan tirai berubah tulisannya, 'IT'S ME'.

Mike buru-buru menutup pintu-pintunya. Lalu melihat lorong, jelas sekali Foxy sedang berlari dengan cepat. Dan terdengar suara ketukan cukup keras pintu di bagian kirinya.

"Wow—Pelan, Foxy. Kau mengagetkanku!" Mike menelan ludahnya.

Setelah empat ketukan, Foxy pergi, kembali ke Pirate Cove. Kembali ke dalam 'rumah'-nya.

.

.

.

"Hey! Kau terlihat…. Stress, kau tidak apa-apa?" Manajer menghampirinya. "Ya, tidak apa-apa. Hanya saja, mereka aktif sekali di malam ke tigaku ini,"

"Seperti yang sudah kuduga, kalau kau tidak tahan. Kau bisa berhenti sekarang," Manajer menghela nafasnya.

"Uh, tidak. Aku bisa bertahan dari teror mereka,"

"Istirahatlah, kalau ada waktu aku akan teruskan cerita tentang Freddy Fazbear's Pizza ini."

.

.

.

"Para Animatronic itu kerasukan. Karena itu setiap malam mereka bertingkah aneh."

"Aku tahu sedikit dari berkas yang mereka kasih saat menyerahkan usaha ini. Insiden berturut-turut ini ada semua dalam berkas ini. Kau mau membacanya?"

Manajer memberikan buku besar dan tebal. "B-boleh?" Mike bukannya ragu untuk mengetahui rahasia maupun hal-hal yang lainnya. Tapi ia ragu bisa membaca semua isi buku ini atau tidak.

"Isinya bukan tulisan semua, ada foto-foto juga, dan hal penting sudah ku garis bawahi,"

Seakan menjawab keraguan Mike, Manajer tersenyum ramah. "Aku tidak bisa menyelesaikan semua teka-teki ini. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada temanku itu,"

"Ah, iya. Apa para penjaga sebelum aku dapat pesan dari telepon? Seseorang yang mengaku telah bekerja di sini dan selesai melakukan pekerjaanya selama seminggu berjaga di sini?" Mike teringat dan mengutarakannya.

"Hm, ada, satu-satunya yang menyelesaikan kerjanya dalam seminggu. Tapi, dia sudah tidak bekerja di sini. Seingatku namanya Alex. Benar, para penjaga mendapat pesan itu, tapi semuanya keburu berhenti bekerja sebelum kontrak mereka habis,"

"Jadi, restoran ini seperti terkutuk atau terganggu, begitu?" Manajer mengangguk menanggapi pertanyaan itu. "Sekalipun meminta bantuan pendeta atau lainnya. Tidak ada yang bisa membantu,"

"Ah, sayang sekali," Mike membuka buku itu.

"Aku merasa kasihan kepada anak-anak yang menjadi korban itu. Kurasa mereka 'terjebak' di dalam Animatronic. Aku sudah sering mendengar tawa para Animatronic yang berubah. Dulu sekali suara tawanya tak seperti itu, tapi sekarang lebih terdengar seperti menangis."

"Mereka 'terjebak'? Hal yang paling tidak menyenangkan kalau begitu. Kita harus membantu mereka untuk pergi dengan tenang," Mike membaca sedikit artikel di sana.

"Seandainya aku bisa, hanya itu yang aku punya tentang mereka, termasuk kejadian-kejadian lama,"

.

.

.

Mike bukanlah orang jenius, ia biasa-biasa saja. Membaca artikel sebanyak ini saja membuat ia mengantuk. Yang Mike dapat dari buku itu adalah, enam anak yang menjadi korban sebelum insiden tahun 1987 itu. Lalu ia tahu kalau ada orang bernama Vincent, yang sekarang tidak diketahui keberadaannya.

Tak lupa soal Jeremy, ia korban yang disembunyikan beritanya dari orang luar. Mike melihat foto-foto yang ada di dalam buku itu. Foto seluruh Animatronic, termasuk Animatronic lama yang belum diperbaiki waktu itu.

"Seram juga, Bonnie," Mike memandang foto Bonnie yang tidak memiliki wajah. "Jadi para 'Toy' benar-benar rusak saat Manajer Fritz berjaga, lalu mereka malah membetulkan Animatronic lama? Hm,"

.

.

.

Malam ke empat.

Mike sudah bersiap-siap di dalam kantornya, jam belum menunjukan jam dua belas malam. Tapi ia sudah duduk di kursi aneh itu.

"Hari ke empat. Kemarin jam lima pagi Freddy keluar dari panggung. Kurasa dia juga berbahaya," gumam Mike.

G+

3 komentar:

  1. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

    ReplyDelete
  2. mari segera bergabung dengan kami.....
    di ajoqq.club...
    segera di add black.berry pin 58CD292C.
    WwW-AJoQQ.club| bonus rollingan 0,3% | bonus referral 20% | minimal deposit 15000

    ReplyDelete
  3. Situs Online Terlengkap Dan Terpercaya

    Satu User Id untuk Semua Permainan Online

    Bandar Online Terbaik Mbo128


    WhatsApp : 0852-2255-5128

    ReplyDelete