Five Nights At Freddy's (Episode 9)


Penulis: Scott Cawthon


"Kau siap dengan malam ke dua?"

"Aye aye, sir!" Mike menjawab ala bajak laut, karena ia sedang berada di depan Foxy yang sedang diaktifkan. Manajer terkekeh melihat sikap bawahannya itu. "Kau menyukai Foxy, huh?"

Mike mengangguk sebentar. "Dia keren!" mereka berdua sedang menguji Foxy apakah masih berfungsi dengan baik atau masih rusak. "Dan aku suka saat ia bernyanyi," lanjut Mike.

"Ya, anak-anak juga menyukainya, dulu. Sebelum insiden berdarah enam tahun lalu,"

"Lihat saja gigi berwarna emasnya, berbeda dengan yang lain, 'kan?" Manajer mematikan mesin Foxy dan menaruhnya kembali ke dalam tirai ungu itu. "Ya, memangnya kenapa?" tanya Mike membantu atasannya itu.

"Gigi yang berwarna lain itu bukan gigi aslinya. Yang asli telah menancap di tubuh anak kecil yang tewas digigit olehnya. Gigi itu dijadikan barang bukti,"

"Apa Manajer tahu kejadian sebenarnya?" Mike penasaran. "Hm, ini sebenarnya rahasia perusahaan. Tapi, kurasa aku bisa mempercayaimu,"

"Tentu, Pak!" Mike tersenyum bangga. "Sudah kubilang panggil Manajer saja, tidak usah pakai 'Pak'. Jadi, kejadiannya di tahun 1987. Saat itu restoran yang lama sedang ramai karena ada pesta ulang tahun,"

"Ada pegawai berinisial 'J', dia sedang menggendong anak kecil. Itu karena permintaan anak kecil itu sendiri. Karena anak kecil itu ingin menyentuh kepala Foxy. Dan tentu, pegawai itu menggendongnya, dan mendekatkan anak itu ke kepala Foxy," Manajer menutup tirai ungu itu setelah mereka berdua sudah ada di luar 'rumah' Foxy.

"Dan Foxy menggigit anak kecil itu. Giginya bukan mainan, tapi sungguhan. Biasanya dia tidak akan seperti itu. Mungkin karena ada kerusakan, jadilah kecelakaan tak disengaja itu," terangnya.

"Ya, kudengar para robot ini memang untuk menjaga juga, ya?" Mike mencoba menggali informasi lagi. "Ya. Terutama Animatronic yang baru saat restoran lama masih beroperasi. Tapi mereka membuangnya, karena Animatronic itu tak mau berfungsi setelah insiden Foxy menggigit anak kecil itu. Jadi yang masih bisa diselamatkan hanya Animatronic lama yang sekarang ada di sini,"

Mike manggut-manggut mengerti.

"Begitulah, jadi selamat bekerja!" Manajer tersenyum ramah dan pamit.

.

.

.

Mike sudah duduk santai di kursinya, menikmati donat yang ia makan. Matanya melirik kearah jam dinding, tepat jam dua belas malam.

KRIIIING

KRIIIING

Mike menatap tombol telepon yang bersinar tidak terlalu terang itu. "Pesan lagi, huh?"

KRIIING

Mike menerima pesan tersebut sambil mengunyah makanannya.

"Uhh, Hallo? Hallo?"

"Hooo, dia lagi," celetuk Mike lalu menghabiskan donatnya.

"Uh, baik, jika kau mendengar ini berarti kau berhasil dan akan menjalani hari ke dua, uh, selamat! A-aku tidak akan berbicara cukup lama saat ini karena Freddy dan teman-temannya cenderung menjadi lebih aktif semakin hari berlangsung. Uhh, mungkin ide yang baik untuk mengintip kamera tersebut sementara aku berbicara hanya untuk memastikan semua orang di tempat yang tepat. Kau tahu..."

"Uh... Yang cukup menarik, Freddy sendiri tidak datang dari panggung sangat sering. Aku dengar dia menjadi jauh lebih aktif dalam gelap, jadi, hei, saya kira itu salah satu alasan lagi untuk tidak kehabisan daya, kan? A-aku juga ingin menekankan pentingnya menggunakan lampu pintumu itu. Ada titik buta dalam pandangan kameramu, dan titik buta itu kebetulan berada di luar pintu-pintu sampingmu. Jadi jika—jika kau tidak dapat menemukan sesuatu, atau seseorang, pada kameramu, pastikan untuk memeriksa lampu pintu. Uh, kau mungkin hanya memiliki beberapa detik untuk bereaksi..."

Mike mengangguk seakan mengerti dan menyalakan lampu pintunya sebentar.

"Uh, tidak bermaksud kau akan berada dalam bahaya, tentu saja. Aku tidak menyiratkan hal seperti itu. Juga, periksa tirai di Pirate Cove dari waktu ke waktu. Animatronic di dalamnya tampaknya unik karena ia menjadi lebih aktif jika kamera tetap mati untuk jangka waktu yang lama. Saya kira dia tidak suka diawasi. Saya tidak tahu. Lagi pula, saya yakin kau bisa mengkontrol semuanya! Uh, aku akan berbicara denganmu lagi lain kali,"

Mike menekan kamera 1C. masih tertutup rapat. "Foxy unik? Aku setuju," komentarnya setelah pesan itu berakhir. "Siapa ya, dia? Niat sekali merekam suaranya dan memberitahu perlahan," Mike menyeruput minumannya.

Kamera 1A, dia sadar kalau tiga Animatronic menatap kameranya. "Whoa! Mereka menatapku lagi," gumamnya. Mike beralih ke kamera 1B, Dining Area. Matanya melihat bayangan gelap hampir menutupi kameranya. "Siapa itu?"

Mike langsung beralih ke kamera 1A, Show Stage itu hanya ada dua Animatronic yang menghadap kearah lain, tidak menghadap kamera lagi. "Bonnie tidak ada? Dia bergerak," Mike kembali melihat Pirate Cove. Masih tertutup rapat.

Selang satu jam kemudian. Bonnie suka berpindah tempat. Namun Mike bisa menghemat daya perbekalan untuk menyinari malamnya di sini.

Mike tidak terburu-buru maupun melihat satu-satu ruangan melalui kameranya. Ia benar-benar menghemat daya, hanya mengecek Show Stage lalu Pirate Cove. Selebihnya menyalakan lampu pintu sampingnya.

Satu jam berlalu. Jam dua dini hari ini tidak ada pergerakan maupun ancaman yang dirasakan Mike. Pirate Cove masih tertutup tirainya, Bonnie hanya sesekali diam di West Hall.

"Da da dam dam dam dadam dam dum dididum dumdum dididum, dam dam dididam dam dam dam dididam dam dam dam dam,"

Lagi-lagi Mike mendengar suara Foxy bernyanyi, Mike tersenyum mendengar suara bariton itu. Kemudian Mike menekan lampu pintu kanannya. Di kaca tidak terlihat apa-apa. Lalu bagian kirinya, juga tidak ada apa-apa.

Mike mengecek Show Stage. Kini Chica tidak ada di sana. "Sang ayam bergerak," gumamnya. Lalu kembali melihat Pirate Cove. Tirai ungu tak berubah, masih tertutup dan berhias bintang. Tak lupa tulisan 'Sorry! Out of order' masih di sana.

Mike menyeruput kopinya sembari menyalakan lampu bagian kiri, pintu kiri.

"Bhhhuuuuh!" Mike menyemburkan kopinya dari dalam mulutnya. Tangan Mike sigap menekan tombol untuk menutup pintu kirinya.

"Bonnie!?" pekiknya kaget. Ia tidak salah lihat, ada wajah Bonnie yang nampak saat ia nyalakan lampu tadi. Wajahnya seperti mengatakan 'Hai, penjaga baru!'.

"Uh, kau masih di situ, aku tahu itu,"

Ujar Mike sembari sesekali menyalakan lampu kiri, bayangan Bonnie masih ada di sana. "Senang bertemu denganmu Bonnie, aku akan bermain denganmu siang hari," entah mengapa Mike berkata seperti itu. Mungkin agar Bonnie mau pergi dari situ.

Sedetik kemudian bayangan itu tidak ada. Mike bernafas lega, tapi tidak langsung membuka pintu kiri itu. Ia menekan tombol lampu pintu kanan-nya lalu melihat Pirate Cove. Setelah semua aman, baru ia buka pintu kirinya.

"Haaah, celanaku basah karena kopi," Mike hendak berdiri dari kursinya, namun tidak bisa. "Ap—kok, tidak bisa bangun?" Mike memajukan bibirnya. Dan menghela nafasnya. "Pantas saja para penjaga tidak betah. Mereka tidak bisa bangun juga seperti ini? Dan dikagetkan dengan wajah-wajah yang sepertinya kelaparan itu," celetuk Mike yang pasrah.

Sudah jam lima pagi. Mike masih sesekali melihat televisinya, lalu menyalakan lampu di lorong itu. "Hoooaaahhm,"

Mike menutup mulut sebisanya, tapi tidak kuat menahan rasa kantuk yang mulai menyerangnya.

Jarinya menekan lampu bagian kanannya. Tampak makhluk kuning membuka mulutnya dan menatap Mike di jendela itu. 'LET'S EAT' tertera di apron yang ukurannya untuk balita terpasang di tubuhnya. Mike tidak melewatkan sedetikpun untuk menutup pintu kanannya.

"Ups, kau lapar, Chica? Sebentar lagi matahari datang, kau bisa sarapan nanti bersama yang lain," Mike mencoba menenangkan dirinya sendiri, karena itu ia seakan berbicara pada Animatronic yang datang mendekat.

Mike lalu menekan lagi lampu untuk menyinari lorong kanan itu. Chica sudah tidak ada di jendela.

.

.

.

"Mereka bergerak, dan menghampiri kantorku," Mike bercerita. "Ya, para penjaga yang bertahan juga bilang seperti itu. Banyak yang langsung menyerah di hari kedua. Apa kau juga?"

"Tidak, Manajer. Lagipula kursi itu sepertinya ada perekatnya," canda Mike.

"Kursi itu seperti menahanmu, bukan? Para penjaga juga mengkhawatirkan hal itu. Karena mereka tak bisa kemana-mana, lalu Animatronic yang datang seakan ingin menerkam mereka. Aku juga heran kenapa kursi itu begitu mistis. Sama seperti yang dia alami dan juga aku sendiri,"

"Rupanya bukan aku saja," Mike terkekeh pasrah. "Jadi, kau masih ingin kerja? Walau gaji benar-benar upah minimum, dan nyawamu bisa terancam? Dan tidak ada jaminannya?" Manajer bertanya kembali.

Mike mengangguk mantap. "Tentu! Aku suka pekerjaan menantang!" Manajer membalas dengan senyuman dan menepuk pundak Mike pelan.

.

.

.

"Bagaimana, kak?" John lagi-lagi menanyakan hal yang tidak jelas. "Apanya?" Mike tidak langsung menjawab, dia tidak ingin dikerjai lagi oleh adiknya.

"Ya, pekerjaanmu. Sudah dua malam, apa mereka benar-benar begerak di malam hari?"

Mike diam sebentar. "Itu hanya mitos,"

"Heeee? Tapi aku dengar rumor kalau—"

"Rumor sama saja mitos. Kalau fakta sama saja sungguhan. Kau tidak tahu itu? Kembali ke taman kanak-kanak kalau begitu!" canda sang kakak.

"Uh—awas kau!"

Mike entah kenapa tidak mau menceritakan kejadian semalam. Adiknya dan ia benar-benar mirip, sifat maupun wajahnya. Yang membedakan hanya tanda lahir yang terdapat di wajah John. Jadi orang-orang mudah membedakannya.

John juga pemberani seperti Mike, karena itu ia tidak ingin menceritakan hal semalam karena Mike takut kalau John ingin berjaga malam juga.

Sang Manajer saja mengakui kalau pekerjaan yang dipikul Mike adalah pekerjaan yang berbahaya. Animatronic itu bisa saja membunuh siapapun jika terjadi kesalahan pada sistemnya.

Tak heran juga restoran ini tidak terlalu ramai. Sudah banyak orang yang tahu bahaya dari Animatronic itu. Manajer juga sering sekali mendapat cibiran dari konsumen maupun orang luar. "Kenapa restoran seperti itu masih dibuka lagi? Mereka punya robot pembunuh!"

Ia bilang, karena ini sudah takdirnya untuk meneruskan usaha dan juga sudah nasibnya untuk menerima cibiran itu. Mike dan semua pegawai merasa iba tentunya. Kalau saja Mike tahu kenapa sistem Animatronic selalu rusak dan berbeda pergerakannya saat malam. Mike bukan seorang teknisi, ia tidak tahu apa-apa.

.

.

.

"Lho? Kenapa datang lebih awal?" Manajer bingung melihat Mike sudah ada di dalam restoran. "Hm, karena aku ingin membantu kalian bersih-bersih," alasan Mike.

Sebenarnya ia ingin menanyakan hal lain, yang mungkin berhubungan dengan Animatronic maupun sejarah restoran ini.

"Manajer, kalau boleh tahu, restoran ini punya siapa? Apa keluargamu?" Mike mulai berani menanyakan. Sejenak sang Manajer menghembuskan nafasnya. "Bukan, dulunya aku hanya penggemar para Animatronic itu,"

"Kau pasti datang lebih awal karena ingin mendengarkan kisah restoran ini, 'kan?" lanjut Manajer. Mike membeku sebentar lalu tersenyum seperti orang bodoh. "Ehehe,"

"Ahahah! Sudah kuduga, baiklah. Karena kau penjaga malam, dan Animatronic itu yang harus kau jaga. Jadi aku ceritakan beberapa kejadian saja,"

Mike mengangguk lalu menatap serius.

"Saat aku kecil, aku sudah mengenal Animatronic ini. Lalu temanku bekerja di restoran sebelum ini. Di mana Animatronic ada banyak dan tempatnya juga luas. Aku hanya mendengar cerita-ceritanya selepas ia pulang kerja. Ia sama sepertimu, penjaga malam. Itu terjadi enam tahun lalu. Aku sempat menggantikan shift temanku karena ia…. Terlibat insiden,"

"Anu, jika tidak sanggup menceritakan, saya tidak memaksa," ucap Mike memotong cerita. "Tidak, tidak apa. Ini juga sebagai pelajaran untukmu yang penjaga malam,"

"Aku bekerja satu malam saja dan langsung dipecat. Karena dituduh merusak para Animatronic itu dan alasan tak masuk akal lainnya. Aku tidak melakukan apapun pada Animatronic baru maupun yang lama. Mereka benar-benar datang menerorku, seperti yang temanku ceritakan,"

"Aku hanya bisa berlindung pada topeng Freddy berwarna coklat itu. Karena mereka seakan ingin memakanmu, atau memasukanmu ke dalam badan mereka. Saat itu kantor untuk penjaga tidak ada pintu. Di depanmu langsung lorong yang gelap, di mana Animatronic langsung muncul terkadang. Dan ada ventilasi kiri dan kanan, tidak ada penutup juga,"

"Belum lagi kau harus memutarkan kotak musik untuk satu Animatronic di ruangan yang jauh. Memang, sudah di-setting agar dari kantor bisa kau putarkan,"

Mike menggeleng-geleng. "Wah, jadi bergantung dengan topeng itu?"

"Ya, dan aku yang tidak melakukan apapun, apa lagi menyentuh Animatronic itu. Dan aku dipecat. Saat itu aku benar-benar down. Di saat aku ingin pergi dari tempat itu. Aku mendengar suara temanku, padahal dia seharusnya sedang ada di kantor polisi karena insiden di tahun 1987 itu,"

"Ternyata temanku yang sesungguhnya ada di situ. Entah mungkin ini terdengar tidak masuk akal. Seperti sihir saja, wajah temanku itu menjadi orang lain, dan orang lain memakai wajahnya. Ini rahasia perusahaan, loh!"

Mike mengangguk cepat. "Lalu apa yang terjadi?"

"Saat aku mengenalinya, dia terbunuh tepat di depan mataku sendiri. Foxy—Foxy yang membunuh temanku itu,"

"Ah, maaf. Aku turut berduka,"

"Ya, tidak apa-apa. Dan para pegawai heboh. Temanku yang sesungguhnya sudah mati, lalu yang menggunakan wajahnya itu adalah orang yang menggendong anak kecil yang tergigit oleh Foxy. Yang kuceritakan kemarin, dia adalah orang lain. Polisi tidak dapat menangkapnya karena kabur tanpa meninggalkan jejak satupun,"

"Lalu restoran lama ditutup. Sudah ketiga kalinya usaha ini ditutup, lalu Manajer yang sebelumnya meminta maaf padaku dan menyerahkan usaha ini padaku,"

G+

3 komentar:

  1. Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K / pin bb D87604A1
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    ReplyDelete
  2. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

    ReplyDelete
  3. Hai kawan, ada yang terbaru dan mudah untuk diikutin, saatnya beraling nonton film drama korea di smartphone, mudah sekali, Download aplikasi MYDRAKOR gratis di GooglePlay, bagi pecinta film drama korea pasti tidak akan ketinggalan. MYDRAKOR.

    https://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main

    https://www.inflixer.com/

    ReplyDelete