Tenome


"Te No Me"

Translate By : Inisial A

Suatu hari Ada seorang Pria tua buta yang diserang oleh sekelompok perampok. Mereka memukulinya dengan kejam dan meninggalkan nya sendirian di lapangan untuk mati. Ketika ia tengah terbaring sekarat, si Kakek buta berteriak dengan amarah dan frustrasi,

"Kalau saja aku bisa melihat wajah mereka! Tapi mata ku tidak bisa melihat! Andai saja aku memiliki mata di telapak tangan ku! "

Setelah mengalami saat-saat kritis nya Pria buta itu pun meninggal. Karena dia meninggal dalam keadaan dendam dan menderita, Pria buta itu muncul sebagai hantu bernama Tenome.

Keinginannya untuk membalas dendam begitu besar, sepasang mata di wajahnya hilang dan sebagai gantinya, tumbuh sepasang mata baru pada telapak tangannya.
Sekarang Tenome menjelajahi seluruh wilayah kota dan desa, mencari perampok yang telah tega membunuh nya. Dia kini bisa melihat dengan menghadapkan telapang tangannya ke arah depan.
Tapi Tenome belum pernah melihat wajah orang yang telah menyerangnya, sehingga ia membunuh siapa pun yang dia lihat dengan mata yang ada di telapak tangannya.
Meskipun ia memiliki mata di telapak tangannya, dia telah dibutakan oleh kemarahan dan Dendam nya.

Suatu malam, seorang anak bersama teman-temannya berniat pergi ke pemakaman untuk sekedar uji nyali. Saat anak itu berjalan melewati makam, ia tiba-tiba melihat seorang pria tua muncul dari kegelapan. Semakin lama ia semakin dekat, ia mengetahui bahwa pria tua itu buta dan memiliki sepasang bola mata pada telapak tangannya.
Mereka yang ketakutan melarikan diri secepat yang mereka bisa. Mereka lari ke sebuah kuil dan meminta kepada pendeta untuk membantunya. Pendeta itu menyuruh mereka bersembunyi di dalam sebuah Peti dan kemudian pergi untuk bersembunyi juga.

Ketika Tenome memasuki kuil, ia menelusuri Kuil dengan tangannya mengulur ke depan untuk mencari mangsanya. Anak-anak itu meringkuk di dalam peti, mereka tidak berani bernapas dan mengeluarkan suara sedikitpun saat mereka mendengar suara langkah kaki mulai mendekat dan semakin dekat dengan tempat persembunyian.

Pagi hari nya, si Pendeta keluar dari tempat persembunyian. Dia lantas membuka peti untuk menyuruh anak-anak keluar, tapi ketika dia melihat ke dalam peti, dia langsung terkejut dan ngeri. Anak-anak itu telah mati. Kemungkinan Tenome telah mengisap habis darah dan mengeluarkan tulang-tulang mereka keluar dari tubuh mereka, tanpa meninggalkan bekas, kecuali kulit mereka yang kendor.

G+

0 komentar:

Post a Comment