Hati-Hati Dalam Memanfaatkan Teknologi


Teknologi

Menurut defininisi dari situs Wikipedia, Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia . Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Hal tersebut dapat mempermudah kita dalam setiap pekerjaan, namun dapat juga memberi dampak negatif jika tidak digunakan dengan benar dan tanpa pemahaman yang mendalam tentang teknologi itu sendiri. Hampir diseluruh pelosok bumi teknologi menyebar begitu cepat, seperti memulai era baru yaitu era penuh teknologi.
Negara Indonesia sepertinya menjadi sasaran paling empuk bagi perusahaan-perusahaan gadget internasional untuk meluncurkan produk-produk mereka. Sehingga tidak susah mencari produk berteknologi tinggi di Indonesia karena sekarang pasar Indonesia telah dibanjiri oleh gadget berteknologi tinggi dengan harga yang relatif terjangkau.
HARGA? Ya harga menjadi faktor utama yang membuat gadget berteknologi tinggi mendapat respon baik di Indonesia. Dalam kondisi ini, mau tidak mau kita harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang kian hari kian berkembang. Modernisasi teknologi yang berimplikasi pada hadirnya fenomena globalisasi membuat kehidupan manusia di dunia semakin kompleks. Terutama ketika teknologi digital dengan internet sebagai pionirnya benar-benar telah mengikat manusia dalam sebuah ketergantungan yang sangat akut. Teknologi menjadi barang pokok kehidupan, jika tanpanya sehari saja, hidup terasa sangat tidak lengkap atau bahkan pikiran bisa jadi gelisah.
Berdasarkan hal diatas, sudah sepantasnyalah sebuah pembentengan diri dilakukan menggunakan sarana teknologi digital ini. Kita tinggal memilih, dimanfaatkan oleh teknologi atau memanfaatkan teknologi untuk kemajuan kita. Jika kita memilih diam dan pasrah “dimanfaatkan” oleh teknologi, tentu kita akan menjadi orang yang hanya terseret kedalam arus modernisasi. Kita hanya menjadi obyek yang tidak bisa berbuat banyak. Menerima begitu saja suatu kondisi tanpa bisa menentukan sikap yang jelas.
Begitu juga ketika kita memilih untuk tegas memanfaatkan teknologi sebagai sarana pengembangan diri dan bahkan pembangunan bangsa. Teknologi digital/multimedia dapat membantu meningkatkan kualitas sektor-sektor strategis yang nantinya berguna untuk membangun kemajuan Indonesia. Peningkatan sumber daya manusia mutlak dilakukan ketika ingin meningkatkan kualitas bangsa. Karena dengan sumber daya manusia yang unggul, daya saing Indonesia di tingkat internasional dapat diperbaiki.
Namun apa sikap orang Indonesia dalam menghadapi persoalan ini?
Berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh sejumlah peneliti. Berikut adalah kondisi kebanyakan orang dalam menghadapi perkembangan teknologi digital.

1. Media Sosial dan Telpon Adalah Hal Yang Tidak Bisa ditinggal.

Pernahkah kamu merasa dikacangin/dicuekin ketika kamu tengah mengobrol di kantin bersama teman? Saat kamu menceritakan indahnya harimu kemarin karena bertemu ibu atau mungkin gebetan, tapi ternyata teman kamu sedang asyik mengutak-atik gadgetnya.
Pastinya kamu bakal merasa B.E.T.E banget kan? Tapi itulah yang terjadi sekarang. Kebanyakan orang telah dimanfaatkan oleh kemajuan teknologi.
Pernah suatu ketika saya dapati seorang teman yang sehabis ibadah, bukannya langsung berdo'a tetapi malah BBM-an. Luar Biasa.

2. Teknologi Menguasai Pikiran.

Point ini melibatkan saya pribadi. Suatu malam saya dan teman-teman bermain Game Online via Warnet dari pukul 21.00. Tanpa terasa ternyata kami bermain sampai jam 4.30 pagi. Dan ini juga yang dilakukan beberapa pemuda yang ada di warnet tersebut. Sepulang kerja saya melihat beberapa orang sedang bermain game online dan besok paginya, orang itu masih berada pada tempat yang sama melakukan hal yang sama.
Ya Ampun, pantas saja banyak generasi muda yang kegiatan sekolahnya amburadul gara-gara kecanduan game online.
Nampak kedua matanya sudah menyipit, pasti udah seminggu dia tidak tidur. Mereka sungguh tidak mengenal waktu, tidak ingat pulang, tidak ingat ibadah. Mereka sedang dikuasai oleh teknologi.

3. Teknologi Hanya Untuk Fashion.

Ini adalah point paling aneh bagi saya, saya mendapati seseorang yang memamerkan iPhone 5 miliknya, tetapi ketika ditanya buat apa aja membeli produk mahal begitu? Jawabnya, telpon, sms, sama foto-foto.
Satu lagi, ada anak tetangga yang nangis-nangis minta ganti pc-nya sama laptop i3, padahal biasanya juga dipake buat ngetik di ms. word dan presentasi di ms. powerpoint. Padahal kalau cuma untuk itu pun pada PC pentium III juga sudah bisa.
Beberapa hari yang lalu saya juga menanyakan ke beberapa teman tentang gadget yang dimilikinya. Dan 7 dari 10 teman yang saya tanyai mengaku tidak menggunakan gadget secara maksimal dan rata-rata gadget berteknologi tinggi digunakan untuk operasi standar yang sebenarnya dapat ditemukan pada gadget yang jauh lebih murah dari yang dimilikinya.
Fakta yang paling menyakitkan adalah bahwa CEO dari perusahaan Smartphone pertama pun menggunakan handphone satelite lama untuk berkomunikasi, sedangkan kita yang rakyat biasa malah, ah sudalah.

4. Merambah semua generasi tanpa pandang umur dan profesi

Sekarang handphone dan komputer tidak lagi menjadi pembeda status seseorang. Dulunya hp dan komputer yang hanya digunakan oleh kalangan tertentu saja, sekarang hampir setiap orang memilikinya. Misalnya, tukang sayur didaerah saya saja sudah berbekal Smartphone untuk teman jualannya, hahaha.
Di tempat kerja saya sekarang sedang musim COC, semua rekan dan atasan pun entah kenapa player COC semua. Sampai ada beberapa dari mereka yang melupakan kewajibannya. Aduh, ini namanya PENJAJAHAN.

5. Menggunakan Beberapa Gadget Bersamaan.

Inilah yang juga dilakukan oleh beberapa orang.Banyak dari kita yang menggunakan Gadget sembari menggunakan Gadget lainnya. Boros ya? banget! Tapi itulah hal yang juga menjadi gambaran orang Indonesia dalam menanggapi teknologi digital.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa banyak orang belum sepenuhnya dapat memanfaatkan teknologi digital dengan baik. Sebagian kecil telah memanfaatkan teknologi dengan benar (misalnya : digunakan buat usaha), namun sebagian lagi malah tidak menggunakan teknologi dengan tepat (misalnya : dibuat main game saja).
Sebagian besar orang Indonesia menggunakan teknologi karena ikut-ikutan dan tidak memahami kemampuan atau potensi dari gadgetnya sendiri. Oleh sebab itu perlu pemahaman yang mendalam bagi calon-calon pengguna teknologi untuk memilah mana teknologi yang benar-benar dia butuhkan. Jangan memilih gadget berdasarkan nafsu atau hanya ikut-ikutan trend saja, tapi pertimbangkanlah apa yang kamu butuhkan dari gadget tersebut!

Semoga posting saya kali ini dapat bermanfaat dan menjadi renungan bagi kita semua agar lebih cerdas dalam menggunakan teknologi, baik digital maupun multimedia. Karena ibarat sebuah pisau, berbahaya atau tidaknya itu tergantung pemiliknya sendiri.

G+

0 komentar:

Post a Comment