WRITING ON THE WALL | Cerita Seram

oct-2011-the-writing-on-t.jpg

"MENULIS DI DINDING"

Translate By : Inisial A

Ketika aku masih muda, ada sebuah rumah kosong di seberang jalan raya. Semua anak di daerah itu dijauhkan dari rumah tersebut, karena ada rumor bahwa rumah tersebut berhantu.

Dinding beton bangunan tua yang memiliki dua lantai itu retak dan ada sebagian yang runtuh. Jendela yang rusak dan pecahan kaca bertebaran seluruh lantai.

Suatu malam, untuk sekedar uji nyali, aku dan sahabat ku memutuskan untuk menjelajahi bangunan tua yang menyeramkan itu.

Kami memanjat masuk melalui jendela di belakang bangunan. Seluruh tempat itu kotor dan ada bercak lumpur di lantai kayu. Kami membersihkan seluruh tubuh kami, saat kami melihat ke atas, kami terkejut melihat sebab seseorang telah menulis kata-kata "AKU MATI" di dinding dekat langit-langit.

"Mungkin itu ulah seseorang yang mencoba untuk menakut-nakuti anak-anak", kataku.

"Ya, mungkin ...", jawab teman ku gugup.

Kami menjelajahi seluruh ruangan di lantai dasar. Dari dalam sebuah ruangan yang tampaknya adalah dapur, kami menemukan lain nya tulisan di dinding.

Disana tertulis "AKU ADA DI TANGGA RUANGAN."

Kami berjalan menaiki tangga berderit ke lantai dua. Aku memimpin jalan dan teman ku mengikuti dari belakang. Aku tidak merasa takut sedikitpun, tapi dia mulai merasa se sedikit gelisah.

Ketika kami sampai ke ujung tangga, kami belok ke kiri dan berjalan hati-hati menyusuri lorong sempit. Pada ujung lorong terdapat pintu tertutup dengan beberapa tulisan yang lebih menakutkan di atasnya.

"KAU HARUS MENCARI KU DI DALAM RUANGAN"

Sekarang, teman ku mulai gemetar ketakutan. Aku jadi ikut merinding juga, tapi aku tidak ingin menunjukkannya. Dia bilang dia tidak ingin pergi lebih jauh, tapi aku bersikeras, lalu mengatakan kepadanya bahwa tidak ada yang perlu di takuti.

Aku memutar knob dan pintu terbuka di sertai suara yang berderit. Kami melangkah ke dalam ruangan dan ternyata kosong. Terdapat dua pintu tertutup di kedua sisi. Serta tulisan yang lebih menyeramkan di dinding.

disitu tertulis "KEPALA KU BERADA DI SEBELAH KIRI DAN TUBUH KU BERADA DI SEBELAH KANAN."

Begitu teman ku melihat ini, dia telah benar-benar kehilangan keberaniannya. Dia menjerit dan berbalik untuk kabur. Aku segera memegangi tanggannya nya, tapi ia mendorongku hingga terjatuh dan kabur melalui pintu yang terbuka. Aku mendengar suara langkah kakinya menghilang seiring ia menuruni lorong.

Aku pun segera bangkit. Aku mengumpulkan keberanian ku dan membuang semua perasaan takut. Dengan mengerahkan keberanian ku, aku membuka pintu yang sebelah kanan dan berjalan masuk ke dalam. Aku berjalan ke sisi lain ruangan, dan lagi-lagi terdapat tulisan di dinding dengan huruf kecil yang tertulis dengan kata "TUBUHKU ADA DI BAWAH SINI."

Aku melihat ke lantai. Dan ternyata berdiri tepat diatas sebuah tulisan lagi. Aku melangkah mundur sedikit dan melihat kata "KEPALA KU ADA DI BELAKANGMU, BERBALIKLAH. "

Aku mendengar pintu belakang berderit dan sedikit terbuka. Ku rasakan bayangan bergerak dari balik pintu. Tiba-tiba sesuatu terlihat seperti menggelinding ke dalam dan tergeletak besandar di dinding.

Aku amat sangat terkejut sekali ... ternyata Itu adalah kepala teman ku yang terpenggal !

Dia telah mati, mata nya yang melotot menatapku. Aku Berteriak ketakutan, aku langsung kabur dengan melompat keluar jendela yang terbuka dan jatuh dua lantai ke tanah.

Aku mendarat dengan sisi tubuhku, hal itu sepertinya membuat patah lenganku. Dengan rasa sakit yang teramat sangat, aku berlari pulang, menangis dan berteriak-teriak kepada orang tua ku.

Polisi telah di hubungi dan mereka menyelidiki bangunan tua yang rusak itu. Pada awalnya, mereka tidak menemukan apa-apa. Tidak ada apapun disana bahkan tulisan di dinding tersebut tidak ada. Mereka menyisir rumah dari atas ke bawah, tapi tidak menemukan jejak milik teman ku.

Kemudian mereka memutuskan untuk membongkar seluruh lantai. Disana terdapat Tubuh teman ku yang terbaring di bawahnya. Akan tetapi Mereka tidak pernah menemukan kepalanya.

G+

0 komentar:

Post a Comment