3 Hari Kemudian...
Aku mendengar suara pintu yang didobrak. Pintu terbuka, nampaklah polisi-polisi yang masuk ke ruangan ini dan mendapatiku berbaring lemah. Aku tidak tahu dan tidak mau tahu bagaimana mereka bisa sampai ke tempat ini. Dan akhirnya aku tidak tahu alasan Aira dan Nilam menculikku, ”Mungkin karena uang” Begitu pikirku.
Singkat cerita, Nilam dan Aira ditangkap dan aku dibawa ke rumah sakit. Tentu saja orang tuaku sama sekali tidak menjengukku. Yang ada hanyalah teman-teman dan guru yang sesekali datang dan kusambut dengan wajah ceria dan perasaan aneh yang tak kunjung hilang itu.
-***-
Satu minggu setelahnya, aku pulang kerumah.
Aku menaiki mobil dan duduk sambil menyanyikan lagu yang kudengar dari earphoneku. Aku selalu menyibukkan diri agar waktuku untuk berpikir tidak ada. Karena kalau aku berpikir, perasaan aneh yang menggantung lemah di dadaku akan menguat dan aku akan kembali memikirkan Aira dan Nilam beserta kebohongan-kebohongan mereka.
Di depan rumah berdiri ibuku yang kelihatannya sudah cukup lama menunggu kedatanganku, “Apa kejadian ini membuatnya merasa perlu memperhatikanku lagi seperti dulu” Pikirku berharap. Aku turun dan berdiri dihadapan ibu “Apa kabar, bu?”
“Baik” Jawabnya singkat lalu masuk kedalam rumah. Aku mengikutinya. Ia terus berjalan dan akhirnya berhenti setelah kami masuk ke ruang kerjanya.
Ia lalu berbalik dan aku bertanya “Sebenarnya ada pe...”
Plak!!!
Pipiku terasa panas dan perih. Kenapa?! Kenapa aku ditampar?! Aku tidak mengerti apa salahku.
“Kenapa kamu membuat masalah disaat seperti ini? Apa kamu tahu tadi ibu sedang menghadiri meeting yang sangat penting bagi perusahaan dan bagi kita sendiri?”
Aku mendengar perkataan ibu dengan seksama. Aku dimarahi karena aku diculik. Itu kesimpulan yang kudapatkan. Tubuhku lemas... kekuatanku meninggalkan tubuhku. Anehnya, perasaan yang aneh itu tidak datang. Padahal seharusnya perasaan itu datang mengingat aku dimarahi seperti ini oleh ibuku.
“Apa kau dengar apa yang ibu katakan?”
“Maaf, aku sedang melamun tadi. Bisakah ibu mengulanginya lagi?”
“Dengar baik-baik! Lain kali kamu tidak boleh lengah lagi! Jangan sampai kamu menyusahkan ibu lagi. Ibu tidak peduli dengan ayahmu, tapi jangan menyusahkan ibu! Dan satu lagi, ibu mau kamu belajar seperti dulu. Ibu tahu kalau kamu tidak pernah belajar lagi. Itu sangat memalukan keluarga kita. Kamu mengerti?!”
Tubuhku serasa membeku. Lalu aku berbicara dengan mulut yang kaku ”Ini bukan salah..”
“Ini salahmu. Kalau saja kamu tidak terlalu dekat dengan orang-orang itu, kamu tidak akan semudah ini diculik”
“Ini salahku?” Ulangku menundukkan kepala. Dalam pikiranku terbayang sebuah gerbang besar yang terbuka lebar.
“Ya” Pintu gerbang itu sedikit bergerak menutup.
“Apa ibu membenci diriku yang sekarang?” Aku mengepalkan tanganku keras-keras.
“Bagaimana ibu bisa menyukai kamu kalau tingkahmu seperti ini?” Grak..
Aku mempererat kepalan tanganku “Ibu menyukai aku yang dulu?”
“Tentu saja. Ibu sudah katakan kalau ibu mau kamu kembali seperti dulu”
“Mengapa?”Aku ingin memastikan apa yang dulu kupikirkan.
“Dulu kamu adalah anak yang dapat kubanggakan dan menunjang image keluarga”
“Tak bisakah ibu menyukai diriku apa adanya? Tanpa melihat apakah aku berguna atau tidak?”
“Kamu ada untuk itu..” Pintu gerbang itu semakin menutup.
Ternyata perkiraanku benar. Dulu aku belajar agar bisa mendapatkan pujian darinya. Tapi kemudian aku menyadari bahwa cintanya adalah palsu belaka. Lalu aku kehilangan minat untuk belajar dan apapun yang dapat membuatnya bangga. Awalnya, aku memalingkan wajah dari kenyataan dan menghibur diri dengan berpikir ibuku sibuk dan menjadi seperti ayahku. Tapi sekarang kenyataan memaksaku untuk melihatnya. Melihat kenyataan bahwa ibuku yang kusayangi ternyata hanya menggunakanku sebagai bidaknya. Tidak ada ruang di dalam hatinya untukku.
Kepalan tanganku mengendur “Apa ibu ingin aku menjadi seperti dulu lagi apapun resikonya? Apapun yang terjadi padaku?”
“Selama tidak menyusahkan, YA.”
Aku tidak merasakan apa-apa saat mendengar ucapannya. Apa yang terjadi?
“Bukankah sudah kukatakan kalau itu memang tugasmu? Ibu harus pergi sekarang.” Ia berjalan pergi melewatiku.
“Seperti yang kau harapkan, Bu..” Gumamku.
Kini aku sadar bahwa aku tidak memiliki apapun, dulu maupun sekarang. Ibu yang menyayangiku, teman yang selalu mendukungku dan pengurus yang selalu berada di sisiku dengan tangannya yang menentramkan semuanya palsu. Inilah hidupku. Sekarang aku mengerti, inilah hidup dan takdirku. Dengan membuang segala emosi yang mengganggu kehidupanku dan memikirkan segalanya secara rasional tanpa terganggu hal yang bersifat emosional. Bahkan, seseorang yang kubayangkan akan datang menjemputku dan akan selalu menemaniku, hanyalah khayalan semata. Itu tak lebih dari imanjinasi seorang manusia yang tidak dibutuhkan.
“Terima kasih ibu, terima kasih Nilam, dan terima kasih Aira. Pada akhirnya kalian telah membantuku hingga akhir. Terima kasih karena telah menunjukkan dunia yang sebenarnya padaku.” Ujarku tersenyum sedih. Untuk yang terakhir kalinya.
Gerbang itu tertutup sepenuhnya.
5 Tahun Kemudian.
Kini aku sudah berusia 20 tahun dan menjalani hidup yang baik. Aku kuliah di Amerika dan aku cukup populer disini. Bagaimana tidak? Aku kaya, baik hati, serba bisa, dan cantik. Aku sangat mengetahui kelebihan dan kekuranganku. Jadi, aku bisa menonjolkan kelebihanku dan menutupi kelemahanku dari orang-orang.
Sekarang aku telah menjadi direktur utama di setiap perusahaan keluargaku menggantikan orang tua ku yang telah meninggal. Apalagi aku terbukti mampu dalam menjalankan bisnis skala internasional ini. Sementara orang tuaku. Yaah, ayahku meninggal 3 tahun yang lalu sementara ibuku bunuh diri. Sebenarnya bisa dibilang dia bunuh diri karena aku. Aku yang mulai terlibat dalam perusahaan 3 tahun yang lalu saat ayahku meninggal mengambil alih posisi sebagai direktur utama setahun yang lalu. Sulit memang, untung saja waktu itu aku sudah berkecimpung dalam dunia bisnis selama 2 tahun. Memang baru sebentar, tapi aku telah membuktikan bahwa aku lebih mampu dalam mengkoordinir pekerja dan menyelesaikan proyek-proyek yang diberikan kepadaku. Aku lalu naik menjadi wakil direktur utama ibuku lalu mengambil alih perusahaan.
Aku masih ingat dengan jelas hari itu. Hari Rabu, 13 April 2008, saat meeting antar jajaran atas dalam perusahaan akan diadakan.
“Apa-apaan ini?!” Teriak ibuku ketika melihatku berjalan masuk mendahuluinya dan duduk di kursi direktur.
Aku tersenyum “Bukankah ini semua sudah jelas? Aku telah mengambil alih seluruh saham-saham yang kau miliki dan menjadi pemilik sah perusahaan”
“Omong kosong!! Mereka tidak akan menerima anak muda yang belum mengenal dunia sepertimu memimpin mereka!!”
“Oh ya?” Senyuman yang kupasang di wajahku menghilang sepenuhnya, “Mari kita buktikan” Lanjutku melambaikan tanganku kearah para petinggi perusahaan. Ibuku mematung dengan ekspresi yang semakin lama semakin ngeri di depanku saat para petinggi perusahaan yang berjumlah 12 orang itu berjalan mengelilingiku dan kursi yang kududuki.
“Lihatkan? Siapa yang mereka pilih.”
“Kenapa?! Lelucon apa sebenarnya yang kalian mainkan ini, hah?!”
“Lelucon?” Tanyaku. ”Pak Deni, jelaskan keputusan kalian padanya.” Perintahku ke salah satu petinggi.
“Baik, direktur” Jawabnya lalu berpaling ke ibuku “Maaf sekali, Bu Winarti. Tapi kami menemukan bahwa cara kerja direktur Freya jauh lebih baik dan efisien daripada anda. Apalagi, kenyataan bahwa dia bahkan bisa mengambil seluruh saham anda tepat di bawah hidung anda membuat kami merasa yakin sepenuhnya untuk memilihnya. Bagaimanapun, kami hanya memikirkan yang terbaik bagi perusahaan ini”
Aku bertepuk tangan “Terima kasih, Pak Deni atas penjelasannya yang bagus.”
“Terima kasih direktur.”
“BOHONG!!! Ini semua BOHONG!” Teriak ibuku histeris.
“Sungguh pemandangan yang tidak menyenangkan dari mantan direktur yang kita hormati.”
“BOHONG!!! INI TIDAK MUNGKIN!!! INI TIDAK MUNGKIN!!!!!!!” Teriaknya makin histeris.
“Bawa dia keluar.” Bisa kurasakan suaraku berubah sedingin es.
Lalu mereka menyeret ibuku yang masih saja berteriak-teriak histeris keluar.
“Nah, terima kasih atas dukungan anda semua untuk hal ini. Silahkan kebali ke tempat masing-masing” Setelah mereka semua duduk, “Aku yakin akan ada banyak perubahan dalam sistem kerja dan lainnya dalam perusahaan ini. Kuharap kalian membantuku dengan sepenuh hati dan upaya kalian karena aku pasti akan membawa perusahaan ini jauh kedepan dari sekarang”
“Ya.” Mereka semua menjawab dengan hormat.
Aku tersenyum “Mari kita mulai meeting pertamaku sebagai direktur utama ini”
Kenanganku kuhentikan sampai disitu..
“Kenangan yang indah” Komentarku dalam hati.
Sekarang, setahun setelah itu, aku dapat membuktikan bahwa ucapanku bukan omong kosong. Aku berhasil memajukan Abadi Company. Contohnya saja, profit kami meningkat sampai 200% dan merambah ke seluruh dunia dengan menempati posisi ke-2 dari 3 perusahaan top dunia. Dan aku yakin, sebentar lagi, kami pasti akan menempati urutan pertama.
Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dari belakang “Hei, kenapa bengong disini?” Ternyata dia temanku, Aira, tentu saja bukan Aira yang mengkhianatiku dulu. Ini hanyalah orang yang bernama sama dengannya. Aira tidak mungkin bisa bersamaku disini karena aku telah menyewa orang untuk meculik merek, Aira dan Nilam. Sebulan yang lalu saat mereka baru keluar dari penjara. Setelahnya, aku membunuh mereka dengan tanganku sendiri. Wajah ketakutan mereka saat aku bercerita mengenai kisah hidupku setelah pengkhianatan mereka membuatku sangat puas. Dan ketika aku akan menyayat leher mereka dengan senyumanku yang paling menarik, mereka berteriak “DASAR MONSTER!!!” padaku.
“Heh, Aku penasaran siapa yang benar-benar monster disini. Jika aku monsternya, Lalu siapa mereka? Orang-orang yang telah menciptakan monster ini?” Sambil berkata dalam hati, aku berjalan kearah kampus bersama temanku, Aira.
(Jika kalian bingung pada bagian 'Gerbang' yang pelahan menutup. Ibaratkan saja itu seperti Freya yang menutup hatinya untuk orang lain.)
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
ReplyDeletePromo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^