5 Alasan Mengapa Masih Banyak Orang Yang Percaya Berita Hoax

Memang zaman sekarang era teknologi dunia maya sudah sangat mudah diakses. Sehingga informasi bisa di bilang memang sangat mudah untuk didapat kan. Orang-orang bisa dengan mudah mengakses informasi apa saja dari mana saja serta tentang apa saja lewat dunia internet. Sayangnya karna saking banyaknya informasi yang bisa didapat, pasti hampir susah membedakan mana berita yang benar dan mana berita yang 'hoax'.  Mungkin ini salah satu penyebabnya, kenapa masih banyak orang yang mudah terkena berita hoax.

Soal hoax sendiri pasti tidak asing lagi di telinga kita. Banyak contoh berita atau isu yang sudah tersebar luas dan banyak serta sampai di angkat ke media televisi yang setelah di telusuri ternyata itu hoax dan anehnya hal semacam ini terus terusan berulang - ulang dan berita hoax tentang apapun itu selalu saja tetap cepat menyebar. Pertanyaannya, sekarang adalah mengapa hal semacam ini bisa terus terjadi berulang -ulang? dan mengapa orang-orang lebih cenderung mudah percaya akan berita hoax? 

Nah, kalo menurut saya, mungkin beberapa alasan di bawah ini bisa sedikit menjelaskan kenapa hoax gampang dipercayai oleh oran-orang. Apa sajakah itu? mari simak artikel dibawah ini:







01. Kurang Kritis


Jangan di sanggah dulu, akan tetapi bacalah dulu pendapat saya ini. Memang kritis itu adalah masalah pola pikir dan setiap yang orang miliki pasti berbeda- beda. Tapi bisa di bilang kebanyakan orang memang tidak terlatih untuk berpikir kritis, kenapa bisa dibilang begitu? Karena bisa di bilang sejak sekolah, kurikulum pendidikan kebanyakan hanya fokus pada aktivitas menghapal, bukan menganalisa. Mungkin saja karena kebiasaan sejak kecil yang seperti itu, kita jadi terbiasa untuk menerima mentah-mentah apa yang disodorkan kepada kita.

Justru kalau kita sering mempertanyakan suatu hal, kita malah dianggap membangkang atau kurang pintar , atau malah di bilang malas belajar tanpa di sadari hal ini bisa membentuk kebiasaan pada diri kita untuk menrima segala sesatu yang di berikan kepada kita tanpa berppikir kritis.

Padahal menurut saya sikap kritis itu sangat diperlukan. Apalagi dengan adanya internet yang menyajikan semua informasi bebas akses seperti sekarang. Kita tidak hanya di haruskan untuk pintar memilih berita atau isu. Tetapi juga harus bisa memilah juga mana yang benar benar valid dan mempunyai sumber dan redaksi yang terpercaya.



02. Malas Kroscek



Ini masih berkaitan dengan berpikir kritis. Berlebihan kah bila ada pernyataan bahwa masih banyak orang yang malas untuk mengecek kebenaran suatu informasi yang mereka dapat?

Menurut saya sendiri hal ini ada benarnya karna bisa di lihat dengan mudahnya tersebar berita hoax. Terlebih di dunia maya, contoh saja FB dan Twitter dan juga BBM, bukan hanya sekali dua kali. Ada pesan atau informasi yang ternyata hoax tetapi sudah tersebar luas dan cenderung dipercaya oleh pemilik akun sehingga dengan yakinnya langsung like dan men-sharenya hal ini bisa jadi bukti kalau kita masih sering malas unutk mengecek kebenaran akan suatu informasi yang kita terima.

Untuk itu kalau kita ingin men-share sesuatu terlebih di dunia maya. Ada baiknya selain kita berpikir kritis kita juga harus melakukan kroseck gan telusuri dahulu sumber redaksinya. Cari informasi serupa dari sumber yang berbeda sehingga kita tidak hanya terpaku pada satu sudut pandang saja, setelah di cari beberapa pendapat kita bisa membandingkan dan memberi kesimpulan, apakah berita atau isu tersebut benar benar valid atau hanya hoax semata.

Memang agak susah, terlebih zaman sekarang ketika suatu berita tersebar luas maka serta merta menjadi trending topic dan headline di berbagai situs media sosial maupun media berita. Tapi justru karna hal ini menurut saya melakukan kroscek seperti menjadi keharusan bagi kita saat menerima suatu informasi agar kita tidak salah menerima info dan tidak mudah termakan hoax.


03. Berkaitan dengan SARA




Ini mungkin jadi alasan yang menjadi penyebab kebanyakan hoax mudah sekali di terima. Percaya atau tidak, kalau hoax berkaitan dengan sebuah kepercayaan yang kita pegang atau anut, maka kebohongannya akan lebih cepat diterima dan dengan cepat di sebarkan. Contohnya, orang Indonesia yang cepat sekali terpancing emosinya terhadap hal-hal yang berbau Suku, Agama dan Ras 

Memang ya, kita boleh saja fanatik dan memang harus teguh dengan apa yang kita yakini dan percayai serta juga harus menjujung tinggi asal usul kita baik daerah ras, atau suku tetapi bukan berati kita jadi mudah termakan mentah - mentah oleh hoax yang mengatasnamakan hal - hal sensitif yang mengandung sara itu gan yang justru terkadang itu sengaja di sebarkan untuk memecah belah kita dan juga membentuk opini publik.

Untuk itu, sekali lagi penting sekali bagi kita untuk berpikir kritis dan melakukan kroscek agar kita tidak mudah terpancing dengan informasi yang mengandung sara sulit. Seklai lagi memang sulit, terkadang kita tersulut dulu emosinya. Saat ada info yang menyinggung soal sara ini karena memang hal - hal yang berkaitan dengan sara ini sangat sensitif tapi ada baiknya kita kedepankan dulu sikap rasional dan berpikir jernih untuk mencerna suatu informasi itu. Benarkan murni sara atau hanya hoax yang di balut dengan sara yang bertujuan untuk maksud tertentu.




04. Tingkat Popularitas Informasi


Alasan selanjutnya adalah, karna saking populernya suatu informasi hoax itu, yang sudah terlanjur di like banyak serta di bagikan berkali kali ini lebih ke para netizen yang menggunakan medis sosial, karena di sana di sediakan fitur like and share terkadang tanpa mengecek dulu kebenarannya, kita langsung like dan share begitu saja.

Setelah berita hoax tersebut bisa dengan mudah disebarluaskan, bisa jadi lama kelamaan kita akan menjadi terbiasa. Karena terbiasa itu lah kita menjadi kebal. Jika sudah dalam keadaan kebal, saking seringnya memperoleh berita palsu, maka bisa saja mata kita menjadi tertutup pada kebenaran yang ada dan malas untuk mengecek keabsahannya.

Memang di dunia maya kita cenderung lebih tertarik dengan hal - hal yang sedang populer dan menjadi headline, hal ini lah yang terkadang menjadi riskan sekali unutk di susupi hoax para pembuat hoax sering kali mengangkat tema - tema yang sedang hangat - hangatnya di perbincangkan sehingga menarik bagi kita dan sering luput untuk di cek kebenarannya.


05. Media Abal-Abal



Ini juga bisa jadi salah satu alasan mengapa masih banyak orang mudah percaya dengan hoax. Sadarkah kita, biasanya berita hoax berawal dari postingan di media sosial atau blog-blog yang tidak jelas pemiliknya? mungkin saja ini karena menurut si pembuat hoax, informasi seperti itu tidak akan mungkin dimuat di media yang jelas kredibilitasnya. Karena media kredibel pasti akan selalu melakukan cek dan ricek informasi sebelum mempostingnya.

Hal semacam ini juga sering terjadi pada hal yang menyangkut dengan penipuan. Para penipu yang mencantumkan web palsu atau blog abal - abal untuk memperdaya para korbannya. Bagi kita yang mengerti tentang dunia internet apalagi dunia blog dan web pasti tidak mudah tertipu. Tetapi lain cerita kalo bagi orang awam, masih ada yang begitu mudahnya percaya bahwa itu asli karena mencantumkan alamat yang berbau alamat web.

Saat masih sd - smp masih banyak sekali penipuan berkedok undian dan kupon di dalam kemasan, baik kemasan sabun atau jajanan nah di era internet ini penipuan pun ikut berubah menggunakan media internet sebagai alatnya dengan mencantumkan alamat - alamat yang seolah olah situs resmi dari perusahaan besar, agar dapat menipu para korbannya tidak dipungkiri lagi, penipuan semacam ini masih saja tetap marak adanya dan masih ada korban yang tertipu.

Untuk itu gan sangat penting juga bagi kita agar tidak mudah percaya meskipun sudah ada sumber tercantum sekalipun, harus tetap kritis dan melakukan kroscek kalo berkaitan dengan penipuan hadiah, ada baiknya menghubungi langsung contact pelanggan yang tertulis di produk yang di sebut dalam situs bukan nomer yang ada di dalam situs, tapi kalo soal ini sepertinya sudah banyak yang cerdik.

G+

0 komentar:

Post a Comment